Pengembangan Wisata Bahari di Pantai Pulang Sawal (Indrayanti) menggunakan analisis SWOT
Pengembangan
Wisata Bahari di Pantai Pulang Sawal (Indrayanti)
Kabupaten Gunung Kidul, D.I.
Yogyakarta
Oleh
:
Nur
Zairani Atmakal Ohorella
SEKOLAH TINGGI
PARIWISATA AMBARRUKMO (STIPRAM)
YOGYAKARTA
2017
KATA
PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji
syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunianya laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik. Laporan ini berisikan pembahasan tentang
Pengembangan Wisata Bahari di Pantai Pulang Sawal (Indrayanti) di Kabupaten
Gunung Kidul, D. I. Yogyakarta.
Laporan ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dari laporan ini, baik dari materi
ini atau sesuatu hal yang tidak sesuai dihati pembaca, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari dosen akan sangat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Yogyakarta, 20 Agustus 2017
Penyusun
PENDAHULUAN
1.1 Perkembangan Wisata Bahari di Indonesia
Indonesia
merupakan negara terluas ke dua di asia dan ke tujuh di dunia, dan juga
merupakan negara kepulauan terluas di dunia yang memiliki luas daratan 1/3
bagian dan lautan 2/3 bagiandari luas keseluruhan Sebagai negara kepulauan,
Indonesia memiliki beribu pulau dengan laut yang luas sehingga sangat
memungkinkan untuk memiliki potensi wisata alam yang banyak dan beraneka ragam.
Salah satu jenis wisata yang dimilik Indonesia adalah wisata Bahari.
Wisata
bahari di Indonesia dapat menjadi andalan pembangunan ekonomi kelautan untuk
mengembangkan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Berbagai keunggulan pariwisata bahari
dimiliki oleh Indonesia. Kawasan pesisir dan laut Indonesia merupakan tempat
ideal bagi seluruh jenis aktivitas pariwisata bahari (berjemur, berenang,
menyelam, snorkeling, memancing, surfing, boating, yachting, parasailing,
cruising, marine parks, whale watching, dll). Indonesia yang memiliki sekitar
17.508 pulau dimana 10.000 di antaranya adalah pulau-pulau kecil, dengan garis
pantai sepanjang 81.000 km, luas laut yang mencapai sekitar 3,1 juta km2, dan
terumbu karang sekitar 50.875 km2, Indonesia memiliki potensi besar untuk
pengembangan pariwisata baharinya. Terumbu karang Indonesia menyumbang sebanyak
21% kekayaan terumbu karang dunia dan 75% jenis karang di dunia dapat ditemui
di Indonesia.
Pengembangan
potensi wisata bahari memiliki arti strategis dalam pengembangan budaya bahari,
usaha multisektor, ekonomi daerah, dan penguatan peran serta masyarakat. Dalam
upaya memaksimalkan potensi wisata bahari, sangat penting meningkatkan
aksesibilitas, infrastruktur, fasilitas pariwisata, dan sumber daya manusia
lokal agar lebih memudahkan wisatawan menuju lokasi wisata ataupun
bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Memaksimalkan potensi wisata bahari
memerlukan usaha keras dan kerjasama dari pemerintah baik pusat maupun daerah,
masyarakat lokal, serta para investor. Keragaman adat dan budaya yang dimiliki
Indonesia di masing-masing wilayah juga harus disosialisasikan agar tetap
terjaga, dan tidak terjadi kesalahpahaman antara turis dan masyarakat lokal.
Selain
sosialisasi pariwisata, pemerintah juga dituntut untuk membuat peraturan dalam
rangka menjaga kelestarian alam dan lingkungan di lokasi wisata. Sebab,
terjaganya kelestarian alam akan memberikan dampak untuk keberlangsungan
pariwisata itu sendiri. Selain akan memberikan dampak positif bagi meningkatnya
peningkatan devisa Negara, wisata bahari juga dapat meningkatkan perekonomian
di lokasi-lokasi tujuan wisata, sehingga kesejahteraan masyarakat lokal juga
akan terus meningkat.
1.2 Pentingnya pengembangan wisata bahari di
pesisir selatan kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta
Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta merupakan salah satu wilayah
tujuan wisata di Indonesia, yang menawarkan berbagai macam obyek wisata baik
obyek wisata alam, wisata pantai, maupun wisata budaya. Salah satu daerah
tujuan wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta yang kaya akan obyek dan daya tarik
wisata baharinya yaitu Kabupaten Gunung
Kidul. Mengingat potensi pariwisata di gunung kidul yang begitu banyak apalagi
wisata bahari di pesisir pantainya saat belum teroptimalkan maka perlu adanya
pengembangan wisata bahari di pesisir pantai selatan ini, karena Pengembangan
kepariwisataan dan kebudayaan di kabupaten Gunung Kidul memiliki peranan yang
sangat penting dan strategis, karena sektor ini merupakan sektor yang dapat di
andalkan mengingat di daerah Gunung Kidul terdapat berbagai macam obyek wisata
yang sangat menarik, terutama pantai yang terkenal dengan pasir putihnya.
Pengembangan sektor wisata nantinya
diharapkan mampu mendukung perkembangan pembangunan daerah dengan cara usaha
ekonomi daerah Gunung Kidul pada berbagai sektor, serta pemberdayaan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terbukti bahwa sektor ini telah mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan dan
memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan daerah. Mengingat Gunung Kidul
memiliki prospek yang sangat bagus untuk pengembangan objek wisata pantai dan
wisata alam dan juga merupakan objek wisata andalan di Provinsi D.I.
Yogyakarata. Mengingat beberapa permasalahan di objek wisata Gunung Kidul
seperti harga tiket yang di permahal oleh para pengelola wisata dan juga para
pengelola wisata yang menjual makanan di tempat wisata dengan harga seenaknya.
Turis masih dianggap sebagai objek bisnis yang bisa diperah uangnya, Pekerja
pariwisata secara sadar atau tidak, lebih mengutamakan materi yang
diperolehnya, daripada melakukan transaksi-transaksi etis. Kasus-kasus semacam
ini apabila terus-menerus terjadi, lambat laun akan menurunkan citra pariwisata
kita. Pemerintah daerah harus membuat peraturan perundang-undangan yang tegas
sehingga pariwisata di Gunung Kidul dapat di kelola dengan rapi dan tidak ada
lagi persengketaan dalam tata kelola wisata. Maka dari itu perlu adanya
partisipasi dari berbagai pihak dalam mengontrol dan mengembangkan pariwisata
di Gunung Kidul sehingga wisatawan antusias untuk berwisata ke Gunung Kidul.
Dalam hal ini masyarakat sangat dibutuhkan peranannya dalam pemasaran wisata di
Gunung Kidul.
PROFIL WILAYAH SASARAN
2.1 Pariwisata Gunung Kidul
Kabupaten Gunung adalah salah satu
kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pusat pemerintahan berada
di Kecamatan Wonosari. Dengan luas sekitar satu per tiga dari luas daerah
induknya, kabupaten ini relatif rendah kepadatan penduduknya daripada
kabupaten-kabupaten lainnya.
Kabupaten ini berbatasan dengan
Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sukoharjo di utara, Kabupaten Wonogiri di timur,
Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman di
barat. Kabupaten Gunungkidul memiliki 18 kecamatan.
Sebagian besar
wilayah kabupaten ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur, yakni bagian dari
Pegunungan Sewu. Gunung Kidul dikenal sebagai daerah tandus dan sering
mengalami kekeringan di musim kemarau, namun menyimpan kekhasan sejarah yang
unik, selain potensi pariwisata, budaya, maupun kuliner.
Kabupaten Gunung kidul mempunyai
beragam potensi perekonomian mulai dari pertanian, perikanan dan peternakan,
hutan, flora dan fauna, industri, tambang serta potensi pariwisata. Pertanian
yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul sebagian besar adalah lahan kering tadah
hujan (± 90 %) yang tergantung pada daur iklim khususnya curah hujan. Lahan
sawah beririgasi relatif sempit dan sebagian besar sawah tadah hujan.
Sumberdaya alam tambang yang termasuk golongan C berupa : batu kapur, batu
apung, kalsit, zeolit, bentonit, tras, kaolin dan pasir kuarsa. Kabupaten
Gunungkidul juga mempunyai panjang pantai yang cukup luas terletak di sebelah
selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, membentang sepanjang sekitar 65 Km
dari Kecamatan Purwosari sampai Kecamatan Girisubo. Potensi hasil laut dan
wisata sangat besar dan terbuka untuk dikembangkan.Potensi lainnya adalah
industri kerajinan, makanan, pengolahan hasil pertanian yang semuanya sangat
potensial untuk dikembangkan. Kabupaten Gunung kidul terkenal dengan berbagai
potensi pariwisatanya antara lain wisata pantai, wisata budaya, wisata situs, wisata candi,
dan wisata alam.
1. Wisata Pantai
Gunung kidul memiliki puluhan pantai
indah dan eksotis di pesisir selatan. Tidak
kurang dari lima puluhan pantai berjajar dari ujung barat hingga ujung
timur. Beberapa pantai yang menjadi tujuan wisata utama antara lain:
• Kecamatan Tepus: Banyunibo, Busung, Jagang
Kulon, Jogan, Klumpit, Lambor, Sundak,
Ngetun, Ngondo, Nguluran, Ngungap, Pakundon, Sawahan, Siung, Ngandong, Seruni,
Songlibeng, Watutogok, Weru, Timang, Muncar, Slili, Pantai Pulang
Sawal/Indrayanti, Kelosirat, PokTunggal
• Kecamatan Tanjungsari: Pantai Baron, Pantai
Kukup, Pantai Krakal, Drini, Parangracuk, Sepanjang, Sarangan, Watukodok
• Kecamatan Girisubo: Krokoh, Sadeng, Wediombo
• Kecamatan Panggang: Gesing, Grigak,
Karangtelu, Kesirat, Nampu, Ngunggah, Gesing
• Kecamatan Saptosari: Butuh, Langkap,
Ngobaran, Ngrenehan, Nguyahan, Torohudan
• Kecamatan Purwosari: Klampok, Parangendog,
Watugupit – Purwosari
2. Wisata Budaya
Beberapa Wisata
budaya di antaranya yaitu :
• Pesanggrahan Gembirowati bangunan dari abad
XVI seluas 13.200m2 diketinggian 138mdpl di Ds. Watugajah, Girijati, Purwosari
• Pertapaan Kembang Lampir terletak di
Girisekar, Panggang. Tempat bertapa Ki Ageng Pemanahan. Buka Senin & Kamis
• Petilasan Gunung Gambar adl tempat bertapa
Pangeran Samber Nyowo terletak di Jurangjero, Ngawen
• Rasulan / Bersih Desa. Merupakan tradisi adat
yang digelar setiap tahun sekali oleh sebagian besar desa-desa di Gunungkidul.
Simbol perwujudan rasa syukur kepada sang pencipta. Biasanya dilakukan kenduri
adat, sajian makanan khas serta pertunjukan kesenian seperti jathilan, reog dan
wayang kulit.
3. Wisata Situs
Beberapa wisata
situs di Gunung Kidul antara lain :
• Situs Megalitik Sokoliman - situs prasejarah
berupa menhir, fragmen menhir & kubur batu terletak di Bejiharjo,
Karangmojo
• Situs Gondangan-terletak di Bejiharjo,
Karangmojo
• Situs Desa Bleberan-Bleberan , Playen
4. Wisata candi
Beberapa wisata
candi di kabupaten Gunungkidul antara lain :
• Candi Plembutan-
Didesa Plembutan 7 Km barat daya Kota Wonosari
• Candi Risan -
Sebuah Punden berundak yang terletak di desa candirejo Semin.
5. Wisata alam
• Gunung Nglanggeran, Patuk - Gunung api purba
yg tersusun dari materi vulkanik tua. Menyajikan panorama indah
• Telaga Suling/Bengawan Solo Purba - cocok utk
tracking atau jelajah wisata. Ds Songbanyu & Ds Pocung, Girisubo. Tidak
jauh dari Pantai Sadeng
• Lembah Karst Mulo/ Ngingrong. 5 km sebelah
selatan kota Wonosari
• Air Terjun Sri Gethuk - Dusun Menggoran,
Bleberan, Playen
• Hutan Wonosadi dan Gunung Gambar di Ngawen.
Terkenal dengan seni musik tradisional Rinding Gumbeng.
• Hutan Wanagama - Banaran, Playen
• Telaga Kemuning di Desa Kemuning, Patuk
• Luweng Sampang - Dusun Karangasem, Sampang,
Gedangsari
• Embung Nglanggeran - Desa Nglanggeran, Patuk
• Kebun Buah Nglangggeran di sekitar Embung
Desa Nglanggeran, Patuk
• Bukit Indah - Jl. Wonosari-Yogya Km.23
Hargodumilah, Patuk, Patuk
• Tahura Bunder - Bunder, Patuk
• Gua Pindul - Karangmojo
• Pakel - Semin, Gunungkidul
• Purbo Selo Nawing - Patuk , Gunungkidul
Pantai
Pulang Sawal (Pantai Indrayanti) atau disingkat dengan Pantai Pulsa adalah
salah satu pantai yang menarik dan eksotis berada di Dusun Ngasem, Desa
Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lokasi Pantai Indrayanti, Kabupaten Gunungkidul terletak tepat di sisi timur
Pantai Sundak. Keduanya dibatasi oleh perbukitan karang. Pantai Indarayati
menawarkan keindahan panorama yang unik dibanding pantai-pantai lain di Gunung
Kidul.
Awalnya, pantai ini dikenal dengan
Pantai Indrayanti. Penyebutan nama Pantai Indrayanti sebelumnya menuai banyak
kontraversi. Indrayanti bukanlah nama pantai, melainkan nama pemilik cafe dan
restoran. Berhubung nama Indrayanti yang terpampang di papan nama cafe dan restoran
pantai, akhirnya masyarakat menyebut pantai ini dengan nama Pantai Indrayanti.
Sedangkan pemerintah menamai pantai ini dengan nama Pantai Pulang Syawal. Namun
nama Indrayanti jauh lebih populer dan lebih sering disebut daripada Pulang
Syawal. Keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan Pantai Indrayanti rupanya
turut membawa dampak positif. Berbeda dengan pantai-pantai lain yang agak
kotor, sepanjang garis pantai Indrayanti terlihat bersih dan bebas dari sampah.
- Aksebilitas
Untuk menuju
Pantai pulang sawal Kabupaten Gunungkidul, perjalanannya terbilang mudah karena
jalan telah beraspal halus. Tetapi lebih disarankan untuk membawa kendaraan
sendiri atau menyewa kendaraan, sebab dari pusat Kota Yogyakarta masih belum
tersedia angkutan umum yang dapat mengantarkan wisatawan ke lokasi Pantai
Indrayanti. Jika Anda memulai perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta, maka rute yang harus ditempuh adalah sebagai berikut :
Kota Yogyakarta - Piyungan - Patuk - Sambipitu - Arah Hutan Bunder - Gading - Logandeng - Siyono - Bundaran Tugu BPD - Jln. Kyai Legi - Jln. Lingkar Selatan - Jln. KRT Djojodinigrat - Jln. Girisubo - Wonosari - Jln. Saptosari - Tepus - (sebelum masuk Pantai Baron ambil ke timur arah Pantai Sundak - Somandeng - Pantai pulang sawal (Indrayanti).
- Atraksi wisata bahari
- Fasilitas Pariwisata
Di kawasan
pantai pulang sawal ini belum banyak tersedia fasilitas pariwisata, hanya
beberapa diantaranya : Restaurant/warung makan dan rambu-rambu wisata.
Restaurant/
Warung makan
Rambu-rambu wisata
- · Fasilitas Pendukung/umum
Untuk fasilitas
umumnya di pantai pulang sawal sudah lumayan menunjang kenyamanan wisatawan, hanya
masih terdapat beberapa fasilitas yang masih kurang banyak. Bebrapa fasilitas
di ODTW yaitu : Tempat parkir, Musholla, Toilet, tempat sampah dan tempat duduk
bagi pengunjung, penyewaan payung.
Penyewaan
payung
Tempat
Sampah
Kamar
Mandi & Toilet
Tempat
Parkir
Musholla
Tempat duduk bagi pengunjung
PEMBAHASAN
3.1 Analisis
SWOT di Pantai Pulang Sawal (Indrayanti)
Pantai Pulang Sawal memiliki beberapa keunggulan seperti pasir pantai yang
putih, bukit karang, dan air laut yang biru dan jernih. Selain itu, Tiket masuk
yang murah dan fasilitas yang tersedia di pantai ini yang sudah lumayan dapat
menunjang kenyamanan wisatawan.
Adapun analisis SWOT pantai Pulang
Sawal :
- Strenght (Kekuatan)
Pantai
Pulang Sawal ini merupakan pantai yang Indah karena pantai ini memiliki
hamparan pasir putih, bukit karang, dan air laut yang biru dan jernih, dan
merupakan pantai yang sejuk karena
pantai ini sangat bersih dan bebas sampah, sebab pengelola tempat wisata
setempat akan mendenda bagi siapapun pengunjung yang terdapat membuang sampah
sembarangan.
Harga
tiket yang murah dan juga fasilitas yang tersedia di tempat wasata yang
menunjang kenyamanan wisatawan seperti: musholah yang bersih, Toilet,
Rambu-rambu wisata dll.
- Weaknesses (kelemahan)
Meskipun
perjalanan ke Pantai Pulang Sawal terbilang mudah karena jalan telah beraspal
halus. Tetapi tetap disarankan untuk membawa kendaraan sendiri atau menyewa kendaraan,
sebab dari pusat Kota Yogyakarta masih belum tersedia angkutan umum yang dapat
mengantarkan wisatawan ke lokasi Pantai Indrayanti.
- Opportunities (Peluang)
Banyaknya
wisatwan yang menginginkan suatu kawasan wisata yang memiliki keaslian alam dan
kebersihannya. Pantai Pulang
Sawal merupakan pantai yang dengan Hamparan pasir putih, bukit karang, dan air
laut yang biru dan jernih. Dilihat dari potensi pantai ini dapat dijadikan
sebagai nilai potensi alam serta dagang dan jasa dari penduduk lokal, termasuk
nilai budaya.
- Ancaman ( Threats )
Karena
masih merupakan pantai baru sehingga Pantai Pulang Sawal masih butuh banyak
perhatian dari pemerintah dalam hal pengelolaannya terutama dalam beberapa
fasilitasnya yang masih kurang, beberapa rambu wisata yang harus lebih
diperlihatkan kepada wisatwan karena terdapat pantai-pantai lain di gunung
kidul yang memiliki keindahan pantai melebihi Pantai
Pulang Sawal dan beberapa atraksi yang terdapat di pantai lain yang tidak
terdapat di Pantai Pulang Sawal, dan
juga terdapat pantai-pantai lain di gunung kidul yang fasilitas lebih lengkap
dan pengelolaannya yang lebih bagus, maka ini merupakan salah satu ancaman
terbesar bagi pantai ini.
Masih
kurang kesadaran masyarakat terhadapt rambu wisata di pantai ini, seperti masih
ada yang berdiri dan berfoto di bawah tebing, berenang di laut, dan membuang
sampah disekitar pantai.
3.2 Rekomendasi
pengembangan wisata bahari di Pantai Pulang Sawal
- Mengingat pantai ini merupakan pantai yang berombak maka pengembangan wisata bahari di pantai yang di perlukan yaitu surfing.
- Eko Wisata Bahari atau yang lebih dikenal dengan kegiatan konservasi bertujuan memberikan pengetahuan pada wisatawan untuk menjaga ekosistem pantai dan laut dari kerusakan.
- Pemerintah harus bertindak disini, yakni dengan cara lebih mengenalkan dan mempromosikan objek wisata pantai pulang sawal kepada masyarakat setempat bahkan para turis yang sedang berkunjung ke kota Yogyakarta. Bentuk Promosi ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan seminar-seminar mengenai objek pariwisata yang terdapat di kota Yogyakarta, dapat juga dengan memasang Banner ataupun membagikan selebaran brosur yang berisi tentang keunikan serta fasilitas menarik yang terdapat di objek wisata Pantai pulang sawal
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengingat kabupaten Gunung kidul
yang mempunyai beragam potensi perekonomian mulai dari pertanian, perikanan dan
peternakan, hutan, flora dan fauna, industri, tambang serta potensi pariwisata,
seharusnya pengembangannya harus lebih dioptimalkan lagi. Apalagi seperti yan
diketahui bahwa pengembangan potensi pariwisata di Kabupatn Gnung kidul mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan dan memberikan
kontribusi yang besar bagi pendapatan daerah. Mengingat beberapa permasalahan
di objek wisata Gunung Kidul seperti harga tiket yang di permahal oleh para
pengelola wisata dan juga para pengelola wisata yang menjual makanan di tempat
wisata dengan harga seenaknya. Oleh karena itu, Pemerintah daerah perlu membuat
peraturan perundang-undangan yang tegas sehingga pariwisata di Gunung Kidul
dapat di kelola dengan rapi dan tidak ada lagi persengketaan dalam tata kelola
wisata. Maka dari itu perlu adanya partisipasi dari berbagai pihak dalam
mengontrol dan mengembangkan pariwisata di Gunung Kidul sehingga wisatawan
antusias untuk berwisata ke Gunung Kidul.
Pantai Pulang Sawal (Pantai
Indrayanti) atau disingkat dengan Pantai Pulsa adalah salah satu pantai yang
menarik dan eksotis berada di Dusun Ngasem, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus,
Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Awalnya, pantai ini dikenal
dengan Pantai Indrayanti. Penyebutan nama Pantai Indrayanti sebelumnya menuai
banyak kontraversi. Indrayanti bukanlah nama pantai, melainkan nama pemilik
cafe dan restoran. Berhubung nama Indrayanti yang terpampang di papan nama cafe
dan restoran pantai, akhirnya masyarakat menyebut pantai ini dengan nama Pantai
Indrayanti. Sedangkan pemerintah menamai pantai ini dengan nama Pantai Pulang
Syawal. Pantai ini memiliki pesona yaitu pasir putih yang membentang dari barat
hingga ke timu jga dihiasi batu karang dan tebing yang berrada di sisi pantai
membuatnya semakin mempesona.
B. Saran
- Seharusnya para pengelola pantai pulang sawal harus lebih sadar mengenai aturan batas Sempadan Pantai yaitu minimal 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat.
- Seharusnya wisatawan lebih sadar akan papan peringatan agar tidak berdiri dibawah tebing pantai indrayanti.
- Pengelola wisata di pantai Indrayanti harus lebih memperingatkan wisatawan tentang dilarang buang sampah di sekitar pantai dengan memasang papan dilarang buang sampah di sekitar pantai.
- Wisatawan juga harus lebih sadar akan larangan membuang sampah di sekitar pantai.
- Pengelola wisata di pantai pulang sawal harus lebih memperingatkan wisatawan tentang larangan berenang di pantai dengan memasang papan tentang larangan berenang di pantai.
- Untuk tempat sampah lebih diperbanyak lagi
"sekian dari saya apabila ada kekurangan mohon maaf
" ^__^ "
THANK YOU














Komentar
Posting Komentar