Pengembangan Wisata Bahari di Pantai Pulang Sawal (Indrayanti) menggunakan analisis SWOT



Pengembangan Wisata Bahari di Pantai Pulang Sawal (Indrayanti)
Kabupaten Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta




Oleh :
 
Nur Zairani Atmakal Ohorella







SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO (STIPRAM)
YOGYAKARTA
2017

 


KATA PENGANTAR


Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunianya laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini berisikan pembahasan tentang Pengembangan Wisata Bahari di Pantai Pulang Sawal (Indrayanti) di Kabupaten Gunung Kidul, D. I. Yogyakarta.
            Laporan ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi  ini atau sesuatu hal yang tidak sesuai dihati pembaca,  mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu,  kritik dan saran dari dosen akan sangat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.




Yogyakarta, 20 Agustus 2017


Penyusun



PENDAHULUAN

1.1      Perkembangan Wisata Bahari di Indonesia
           Indonesia merupakan negara terluas ke dua di asia dan ke tujuh di dunia, dan juga merupakan negara kepulauan terluas di dunia yang memiliki luas daratan 1/3 bagian dan lautan 2/3 bagiandari luas keseluruhan Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki beribu pulau dengan laut yang luas sehingga sangat memungkinkan untuk memiliki potensi wisata alam yang banyak dan beraneka ragam. Salah satu jenis wisata yang dimilik Indonesia adalah wisata Bahari.
    Wisata bahari di Indonesia dapat menjadi andalan pembangunan ekonomi kelautan untuk mengembangkan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.  Berbagai keunggulan pariwisata bahari dimiliki oleh Indonesia. Kawasan pesisir dan laut Indonesia merupakan tempat ideal bagi seluruh jenis aktivitas pariwisata bahari (berjemur, berenang, menyelam, snorkeling, memancing, surfing, boating, yachting, parasailing, cruising, marine parks, whale watching, dll). Indonesia yang memiliki sekitar 17.508 pulau dimana 10.000 di antaranya adalah pulau-pulau kecil, dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, luas laut yang mencapai sekitar 3,1 juta km2, dan terumbu karang sekitar 50.875 km2, Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan pariwisata baharinya. Terumbu karang Indonesia menyumbang sebanyak 21% kekayaan terumbu karang dunia dan 75% jenis karang di dunia dapat ditemui di Indonesia.
       Pengembangan potensi wisata bahari memiliki arti strategis dalam pengembangan budaya bahari, usaha multisektor, ekonomi daerah, dan penguatan peran serta masyarakat. Dalam upaya memaksimalkan potensi wisata bahari, sangat penting meningkatkan aksesibilitas, infrastruktur, fasilitas pariwisata, dan sumber daya manusia lokal agar lebih memudahkan wisatawan menuju lokasi wisata ataupun bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Memaksimalkan potensi wisata bahari memerlukan usaha keras dan kerjasama dari pemerintah baik pusat maupun daerah, masyarakat lokal, serta para investor. Keragaman adat dan budaya yang dimiliki Indonesia di masing-masing wilayah juga harus disosialisasikan agar tetap terjaga, dan tidak terjadi kesalahpahaman antara turis dan masyarakat lokal.
     Selain sosialisasi pariwisata, pemerintah juga dituntut untuk membuat peraturan dalam rangka menjaga kelestarian alam dan lingkungan di lokasi wisata. Sebab, terjaganya kelestarian alam akan memberikan dampak untuk keberlangsungan pariwisata itu sendiri. Selain akan memberikan dampak positif bagi meningkatnya peningkatan devisa Negara, wisata bahari juga dapat meningkatkan perekonomian di lokasi-lokasi tujuan wisata, sehingga kesejahteraan masyarakat lokal juga akan terus meningkat.
 
1.2      Pentingnya pengembangan wisata bahari di pesisir selatan kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta
         Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta  merupakan salah satu wilayah tujuan wisata di Indonesia, yang menawarkan berbagai macam obyek wisata baik obyek wisata alam, wisata pantai, maupun wisata budaya. Salah satu daerah tujuan wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta yang kaya akan obyek dan daya tarik wisata baharinya yaitu  Kabupaten Gunung Kidul. Mengingat potensi pariwisata di gunung kidul yang begitu banyak apalagi wisata bahari di pesisir pantainya saat belum teroptimalkan maka perlu adanya pengembangan wisata bahari di pesisir pantai selatan ini, karena Pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan di kabupaten Gunung Kidul memiliki peranan yang sangat penting dan strategis, karena sektor ini merupakan sektor yang dapat di andalkan mengingat di daerah Gunung Kidul terdapat berbagai macam obyek wisata yang sangat menarik, terutama pantai yang terkenal dengan pasir putihnya.
       Pengembangan sektor wisata nantinya diharapkan mampu mendukung perkembangan pembangunan daerah dengan cara usaha ekonomi daerah Gunung Kidul pada berbagai sektor, serta pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terbukti bahwa sektor ini telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan dan memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan daerah. Mengingat Gunung Kidul memiliki prospek yang sangat bagus untuk pengembangan objek wisata pantai dan wisata alam dan juga merupakan objek wisata andalan di Provinsi D.I. Yogyakarata. Mengingat beberapa permasalahan di objek wisata Gunung Kidul seperti harga tiket yang di permahal oleh para pengelola wisata dan juga para pengelola wisata yang menjual makanan di tempat wisata dengan harga seenaknya. Turis masih dianggap sebagai objek bisnis yang bisa diperah uangnya, Pekerja pariwisata secara sadar atau tidak, lebih mengutamakan materi yang diperolehnya, daripada melakukan transaksi-transaksi etis. Kasus-kasus semacam ini apabila terus-menerus terjadi, lambat laun akan menurunkan citra pariwisata kita. Pemerintah daerah harus membuat peraturan perundang-undangan yang tegas sehingga pariwisata di Gunung Kidul dapat di kelola dengan rapi dan tidak ada lagi persengketaan dalam tata kelola wisata. Maka dari itu perlu adanya partisipasi dari berbagai pihak dalam mengontrol dan mengembangkan pariwisata di Gunung Kidul sehingga wisatawan antusias untuk berwisata ke Gunung Kidul. Dalam hal ini masyarakat sangat dibutuhkan peranannya dalam pemasaran wisata di Gunung Kidul.


PROFIL WILAYAH SASARAN
2.     Pariwisata Gunung Kidul
          Kabupaten Gunung adalah salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Wonosari. Dengan luas sekitar satu per tiga dari luas daerah induknya, kabupaten ini relatif rendah kepadatan penduduknya daripada kabupaten-kabupaten lainnya.
         Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sukoharjo di utara, Kabupaten Wonogiri di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman di barat. Kabupaten Gunungkidul memiliki 18 kecamatan.
Sebagian besar wilayah kabupaten ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur, yakni bagian dari Pegunungan Sewu. Gunung Kidul dikenal sebagai daerah tandus dan sering mengalami kekeringan di musim kemarau, namun menyimpan kekhasan sejarah yang unik, selain potensi pariwisata, budaya, maupun kuliner.
            Kabupaten Gunung kidul mempunyai beragam potensi perekonomian mulai dari pertanian, perikanan dan peternakan, hutan, flora dan fauna, industri, tambang serta potensi pariwisata. Pertanian yang dimiliki Kabupaten Gunungkidul sebagian besar adalah lahan kering tadah hujan (± 90 %) yang tergantung pada daur iklim khususnya curah hujan. Lahan sawah beririgasi relatif sempit dan sebagian besar sawah tadah hujan. Sumberdaya alam tambang yang termasuk golongan C berupa : batu kapur, batu apung, kalsit, zeolit, bentonit, tras, kaolin dan pasir kuarsa. Kabupaten Gunungkidul juga mempunyai panjang pantai yang cukup luas terletak di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, membentang sepanjang sekitar 65 Km dari Kecamatan Purwosari sampai Kecamatan Girisubo. Potensi hasil laut dan wisata sangat besar dan terbuka untuk dikembangkan.Potensi lainnya adalah industri kerajinan, makanan, pengolahan hasil pertanian yang semuanya sangat potensial untuk dikembangkan. Kabupaten Gunung kidul terkenal dengan berbagai potensi pariwisatanya antara lain wisata pantai,  wisata budaya, wisata situs, wisata candi, dan wisata alam.
1.     Wisata Pantai
        Gunung kidul memiliki puluhan pantai indah dan eksotis di pesisir selatan. Tidak  kurang dari  lima puluhan pantai berjajar dari ujung barat hingga ujung timur. Beberapa pantai yang menjadi tujuan wisata utama antara lain:
  Kecamatan Tepus: Banyunibo, Busung, Jagang Kulon, Jogan, Klumpit, Lambor,  Sundak, Ngetun, Ngondo, Nguluran, Ngungap, Pakundon, Sawahan, Siung, Ngandong, Seruni, Songlibeng, Watutogok, Weru, Timang, Muncar, Slili, Pantai Pulang Sawal/Indrayanti, Kelosirat, PokTunggal
  Kecamatan Tanjungsari: Pantai Baron, Pantai Kukup, Pantai Krakal, Drini, Parangracuk, Sepanjang, Sarangan, Watukodok
   Kecamatan Girisubo: Krokoh, Sadeng, Wediombo
   Kecamatan Panggang: Gesing, Grigak, Karangtelu, Kesirat, Nampu, Ngunggah, Gesing
   Kecamatan Saptosari: Butuh, Langkap, Ngobaran, Ngrenehan, Nguyahan, Torohudan
   Kecamatan Purwosari: Klampok, Parangendog, Watugupit – Purwosari 
2.      Wisata Budaya
          Beberapa Wisata budaya di antaranya yaitu :
   Pesanggrahan Gembirowati bangunan dari abad XVI seluas 13.200m2 diketinggian 138mdpl di Ds. Watugajah, Girijati, Purwosari
  Pertapaan Kembang Lampir terletak di Girisekar, Panggang. Tempat bertapa Ki Ageng Pemanahan. Buka Senin & Kamis
   Petilasan Gunung Gambar adl tempat bertapa Pangeran Samber Nyowo terletak di Jurangjero, Ngawen
   Rasulan / Bersih Desa. Merupakan tradisi adat yang digelar setiap tahun sekali oleh sebagian besar desa-desa di Gunungkidul. Simbol perwujudan rasa syukur kepada sang pencipta. Biasanya dilakukan kenduri adat, sajian makanan khas serta pertunjukan kesenian seperti jathilan, reog dan wayang kulit.
3.      Wisata Situs
         Beberapa wisata situs di Gunung Kidul antara lain :
  Situs Megalitik Sokoliman - situs prasejarah berupa menhir, fragmen menhir & kubur batu terletak di Bejiharjo, Karangmojo
   Situs Gondangan-terletak di Bejiharjo, Karangmojo
   Situs Desa Bleberan-Bleberan , Playen



4.      Wisata candi
     Beberapa wisata candi di kabupaten Gunungkidul antara lain :
   Candi Plembutan- Didesa Plembutan 7 Km barat daya Kota Wonosari
   Candi Risan - Sebuah Punden berundak yang terletak di desa candirejo Semin.

5.     Wisata alam
Gunung Nglanggeran, Patuk - Gunung api purba yg tersusun dari materi vulkanik tua. Menyajikan panorama indah
   Telaga Suling/Bengawan Solo Purba - cocok utk tracking atau jelajah wisata. Ds Songbanyu & Ds Pocung, Girisubo. Tidak jauh dari Pantai Sadeng
   Lembah Karst Mulo/ Ngingrong. 5 km sebelah selatan kota Wonosari
   Air Terjun Sri Gethuk - Dusun Menggoran, Bleberan, Playen
  Hutan Wonosadi dan Gunung Gambar di Ngawen. Terkenal dengan seni musik tradisional Rinding Gumbeng.
   Hutan Wanagama - Banaran, Playen
   Telaga Kemuning di Desa Kemuning, Patuk
   Luweng Sampang - Dusun Karangasem, Sampang, Gedangsari
   Embung Nglanggeran - Desa Nglanggeran, Patuk
   Kebun Buah Nglangggeran di sekitar Embung Desa Nglanggeran, Patuk
   Bukit Indah - Jl. Wonosari-Yogya Km.23 Hargodumilah, Patuk, Patuk
   Tahura Bunder - Bunder, Patuk
   Gua Pindul - Karangmojo
   Pakel - Semin, Gunungkidul
   Purbo Selo Nawing - Patuk , Gunungkidul

2.2  Pantai Pulang Sawal 

Pantai Pulang Sawal (Pantai Indrayanti) atau disingkat dengan Pantai Pulsa adalah salah satu pantai yang menarik dan eksotis berada di Dusun Ngasem, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi Pantai Indrayanti, Kabupaten Gunungkidul terletak tepat di sisi timur Pantai Sundak. Keduanya dibatasi oleh perbukitan karang. Pantai Indarayati menawarkan keindahan panorama yang unik dibanding pantai-pantai lain di Gunung Kidul.
            Awalnya, pantai ini dikenal dengan Pantai Indrayanti. Penyebutan nama Pantai Indrayanti sebelumnya menuai banyak kontraversi. Indrayanti bukanlah nama pantai, melainkan nama pemilik cafe dan restoran. Berhubung nama Indrayanti yang terpampang di papan nama cafe dan restoran pantai, akhirnya masyarakat menyebut pantai ini dengan nama Pantai Indrayanti. Sedangkan pemerintah menamai pantai ini dengan nama Pantai Pulang Syawal. Namun nama Indrayanti jauh lebih populer dan lebih sering disebut daripada Pulang Syawal. Keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan Pantai Indrayanti rupanya turut membawa dampak positif. Berbeda dengan pantai-pantai lain yang agak kotor, sepanjang garis pantai Indrayanti terlihat bersih dan bebas dari sampah.
  • Aksebilitas
          Untuk menuju Pantai pulang sawal Kabupaten Gunungkidul, perjalanannya terbilang mudah karena jalan telah beraspal halus. Tetapi lebih disarankan untuk membawa kendaraan sendiri atau menyewa kendaraan, sebab dari pusat Kota Yogyakarta masih belum tersedia angkutan umum yang dapat mengantarkan wisatawan ke lokasi Pantai Indrayanti. Jika Anda memulai perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta, maka rute yang harus ditempuh adalah sebagai berikut :
Kota Yogyakarta - Piyungan - Patuk - Sambipitu - Arah Hutan Bunder - Gading - Logandeng - Siyono - Bundaran Tugu BPD - Jln. Kyai Legi - Jln. Lingkar Selatan - Jln. KRT Djojodinigrat - Jln. Girisubo - Wonosari - Jln. Saptosari - Tepus - (sebelum masuk Pantai Baron ambil ke timur arah Pantai Sundak - Somandeng - Pantai pulang sawal (Indrayanti).
  • Atraksi wisata bahari
           Di pantai pulang sawal ini sendiri tidak terdapat atraksi wisata bahari dikarenakan gelombang  lautnya yang cukup tinggi.
  • Fasilitas Pariwisata
         Di kawasan pantai pulang sawal ini belum banyak tersedia fasilitas pariwisata, hanya beberapa diantaranya : Restaurant/warung makan dan rambu-rambu wisata.


Restaurant/ Warung makan  



 Rambu-rambu wisata



  • · Fasilitas Pendukung/umum
       Untuk fasilitas umumnya di pantai pulang sawal sudah lumayan menunjang kenyamanan wisatawan, hanya masih terdapat beberapa fasilitas yang masih kurang banyak. Bebrapa fasilitas di ODTW yaitu : Tempat parkir, Musholla, Toilet, tempat sampah dan tempat duduk bagi pengunjung, penyewaan payung.
 


Penyewaan payung



Tempat Sampah



Kamar Mandi & Toilet



Tempat Parkir

Musholla


Tempat duduk bagi pengunjung




PEMBAHASAN


3.1       Analisis SWOT di Pantai Pulang Sawal (Indrayanti)
         Pantai Pulang Sawal memiliki beberapa keunggulan seperti pasir pantai yang putih, bukit karang, dan air laut yang biru dan jernih. Selain itu, Tiket masuk yang murah dan fasilitas yang tersedia di pantai ini yang sudah lumayan dapat menunjang kenyamanan wisatawan.
Adapun analisis SWOT pantai Pulang Sawal :
  • Strenght (Kekuatan)
            Pantai Pulang Sawal ini merupakan pantai yang Indah karena pantai ini memiliki hamparan pasir putih, bukit karang, dan air laut yang biru dan jernih, dan merupakan pantai yang sejuk karena  pantai ini sangat bersih dan bebas sampah, sebab pengelola tempat wisata setempat akan mendenda bagi siapapun pengunjung yang terdapat membuang sampah sembarangan.
            Harga tiket yang murah dan juga fasilitas yang tersedia di tempat wasata yang menunjang kenyamanan wisatawan seperti: musholah yang bersih, Toilet, Rambu-rambu wisata dll.
  • Weaknesses (kelemahan)
            Meskipun perjalanan ke Pantai Pulang Sawal terbilang mudah karena jalan telah beraspal halus. Tetapi tetap disarankan untuk membawa kendaraan sendiri atau menyewa kendaraan, sebab dari pusat Kota Yogyakarta masih belum tersedia angkutan umum yang dapat mengantarkan wisatawan ke lokasi Pantai Indrayanti.
  • Opportunities (Peluang)
            Banyaknya wisatwan yang menginginkan suatu kawasan wisata yang memiliki keaslian alam dan kebersihannya.            Pantai Pulang Sawal merupakan pantai yang dengan Hamparan pasir putih, bukit karang, dan air laut yang biru dan jernih. Dilihat dari potensi pantai ini dapat dijadikan sebagai nilai potensi alam serta dagang dan jasa dari penduduk lokal, termasuk nilai budaya.
  • Ancaman ( Threats )
            Karena masih merupakan pantai baru sehingga Pantai Pulang Sawal masih butuh banyak perhatian dari pemerintah dalam hal pengelolaannya terutama dalam beberapa fasilitasnya yang masih kurang, beberapa rambu wisata yang harus lebih diperlihatkan kepada wisatwan karena terdapat pantai-pantai lain di gunung kidul yang memiliki keindahan pantai melebihi    Pantai Pulang Sawal dan beberapa atraksi yang terdapat di pantai lain yang tidak terdapat di         Pantai Pulang Sawal, dan juga terdapat pantai-pantai lain di gunung kidul yang fasilitas lebih lengkap dan pengelolaannya yang lebih bagus, maka ini merupakan salah satu ancaman terbesar bagi pantai ini.
            Masih kurang kesadaran masyarakat terhadapt rambu wisata di pantai ini, seperti masih ada yang berdiri dan berfoto di bawah tebing, berenang di laut, dan membuang sampah disekitar pantai. 



3.2       Rekomendasi pengembangan wisata bahari di Pantai Pulang Sawal
  • Mengingat pantai ini merupakan pantai yang berombak maka pengembangan wisata bahari di pantai yang di perlukan yaitu surfing. 
  • Eko Wisata Bahari atau yang lebih dikenal dengan kegiatan konservasi bertujuan memberikan pengetahuan pada wisatawan untuk menjaga ekosistem pantai dan laut dari kerusakan.
  • Pemerintah harus bertindak disini, yakni dengan cara lebih mengenalkan dan mempromosikan objek wisata pantai pulang sawal kepada masyarakat setempat bahkan para turis yang sedang berkunjung ke kota Yogyakarta. Bentuk Promosi ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan seminar-seminar mengenai objek pariwisata yang terdapat di kota Yogyakarta, dapat juga dengan memasang Banner ataupun membagikan selebaran brosur yang berisi tentang keunikan serta fasilitas menarik yang terdapat di objek wisata Pantai pulang sawal



PENUTUP
A.        Kesimpulan
           Mengingat kabupaten Gunung kidul yang mempunyai beragam potensi perekonomian mulai dari pertanian, perikanan dan peternakan, hutan, flora dan fauna, industri, tambang serta potensi pariwisata, seharusnya pengembangannya harus lebih dioptimalkan lagi. Apalagi seperti yan diketahui bahwa pengembangan potensi pariwisata di Kabupatn Gnung kidul mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan dan memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan daerah. Mengingat beberapa permasalahan di objek wisata Gunung Kidul seperti harga tiket yang di permahal oleh para pengelola wisata dan juga para pengelola wisata yang menjual makanan di tempat wisata dengan harga seenaknya. Oleh karena itu, Pemerintah daerah perlu membuat peraturan perundang-undangan yang tegas sehingga pariwisata di Gunung Kidul dapat di kelola dengan rapi dan tidak ada lagi persengketaan dalam tata kelola wisata. Maka dari itu perlu adanya partisipasi dari berbagai pihak dalam mengontrol dan mengembangkan pariwisata di Gunung Kidul sehingga wisatawan antusias untuk berwisata ke Gunung Kidul.
            Pantai Pulang Sawal (Pantai Indrayanti) atau disingkat dengan Pantai Pulsa adalah salah satu pantai yang menarik dan eksotis berada di Dusun Ngasem, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Awalnya, pantai ini dikenal dengan Pantai Indrayanti. Penyebutan nama Pantai Indrayanti sebelumnya menuai banyak kontraversi. Indrayanti bukanlah nama pantai, melainkan nama pemilik cafe dan restoran. Berhubung nama Indrayanti yang terpampang di papan nama cafe dan restoran pantai, akhirnya masyarakat menyebut pantai ini dengan nama Pantai Indrayanti. Sedangkan pemerintah menamai pantai ini dengan nama Pantai Pulang Syawal. Pantai ini memiliki pesona yaitu pasir putih yang membentang dari barat hingga ke timu jga dihiasi batu karang dan tebing yang berrada di sisi pantai membuatnya semakin mempesona.

B.        Saran
  • Seharusnya para pengelola pantai pulang sawal harus lebih sadar mengenai aturan batas Sempadan Pantai yaitu minimal 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat.
  • Seharusnya wisatawan lebih sadar akan papan peringatan agar  tidak berdiri dibawah tebing pantai indrayanti. 
  • Pengelola wisata di pantai Indrayanti harus lebih memperingatkan wisatawan tentang dilarang buang sampah di sekitar pantai dengan memasang papan dilarang buang sampah di sekitar pantai.
  • Wisatawan juga harus lebih sadar akan larangan membuang sampah di sekitar pantai. 
  • Pengelola wisata di pantai pulang sawal harus lebih memperingatkan wisatawan tentang larangan berenang di pantai dengan memasang papan tentang larangan berenang di pantai.  
  • Untuk tempat sampah lebih diperbanyak lagi

"sekian dari saya apabila ada kekurangan mohon maaf " ^__^ "


THANK YOU



Komentar

Postingan populer dari blog ini

STiPRAM YOGYAKARTA - About STiPRAM

Pulau Molana - Sunset di pulau Molana

CANDI PRAMBANAN - YOGYAKARTA